Buahnya Iman Qodo & Qodar

Iman kepada Qada dan Qadar yang tertanam ke dalam jiwa manusia memiliki banyak keutamaan. Sebaliknya bila Iman ini tercabut dari hati , maka akan memberi berbagai keburukan dan dosa besar . Semakin kuat akidah ini tertanam dalam jiwa manusia , maka akan bertambah hasilnya . Diantara hasil yang paling menonjol adalah :
1. Meringankan kesedihan saat ditimpa musibah dan tidak sombong saat mendapat banyak kenikmatan. Karena sebaik-baik penjaga manusia dari sikap sombong dan melampaui batas saat mendapat nikmat , dan yang menghindarkan kesedihan kebinasaan, dan putus asa di saat datangnya malapetaka , adalah mengimani bahwa segala yang terjadi padanya,baik berupa kebaikan atau keburukan semuanya berjalan sesuai dengan ketentuan dan terjadi dengan kehendak Allah dan atas kebijaksanaanNya.Maka ia tidak akan merasa rugi karena kehilangan sesuatu yang ia sukai dan tidak kehilangan pegangan atau sampai tertipu karena terlalu gembira saat mendapat nikmat .
firman Allah ta'ala : Tiada suatu musibah pun yang menimpa bumi dan diri kalian melainkan telah tertulis dalam kitab Lauh Mahfudz sebelum kami menciptakannya.Sungguh yang demikian itu amat mudah bagi Allah ( QS alhadid : 22 )
Pernyataan Allah ini akan memberikan kemantapan dan ketenangan pada jiwa manusia serta menjauhkannya dari rasa gelisah dan depresi . Mas'ud r.a mengatakan , "Aku lebih suka menggigit batu atau menggenggamnya hingga dingin di tanganku , daripada aku mengatakan
sesuatu yang telah terlaksana atas ketentuan Allah , "dengan aduh seandainya hal itu tidak terjadi".
2.Menanamkan keberanian pada jiwa manusia dan mengisinya dengan sifat pemurah dan dermawan , serta suka membantu sekeliling . Karena seorang yang beriman kepada Qada dan Qadar Allah akan yakin bahwa Allah yang menghidupkan dan mematikan. Bahwa ajal dan rizki ada di tangan Allah . Bahwa manusia meskipun telah mengerahkan segala upaya tidak akan mendapat rezeki lebih banyak dari yang telah ditentukan untuknya , juga tidak akan dapat menambah usia yang telah ditentukan bagi hidupnya. Allah ta'ala mengingatkan dalam FirmanNya; maka bila datang waktu ajal mereka, mereka tidak akan dapat menundanya sesaat pun dan tidak dapat mempercepatnya . (QS al-a'raf 34).
Jadi , rasa takut terhadap kematian itu tidak akan dapat menambah umur manusia atau menunda kematiannya. Firman Allah ta'ala : Di manapun kalian berada, kematian akan menjemput kalian , walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh ...( QS Annisa : 78 )
Demikianlah seseorang yang beriman kepada Qada dan Qadar Allah akan bertahan dengan berani dan teguh. Ia tidak takut pada celaan manusia karena Allah . Ia bahkan sangat berambisi untuk mati di jalan Allah, seperti orang-orang lain yang berambisi untuk terus hidup. Allah telah berfirman,
"Katakan , sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan yang telah ditetapkan oleh Allah kepada kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal ( QS at-taubah 51 ).
Bagaimana mungkin rasa takut dan cemas dapat terjadi pada jiwa orang yang beriman kepada Qada dan Qadar Allah ? Dia tahu bahwa manfaat dan bahaya ada di tangan Allah semata , dan bahwa kebaikan dan keburukan itu merupakan ketentuan Allah.
Bagaimana ia akan kikir dan sempit hati untuk berinfak di jalan Allah, sedangkan ia tahu bahwa rizkinya telah dibagi. Allah yang memberi rizki dan menjadikannya kaya sedang mengujinya dengan rizki tersebut .Jika jiwanya dermawan pada pemberian Allah dan menginfakkannya untuk meraih ridho Allah , maka rizki yang telah ditentukan untuknya tidak akan berkurang sedikitpun. Bila ia kikir dan dibelenggu oleh perasaan sombong, maka tidak akan menambah rezekinya bahkan akan menjadi malapetaka baginya di dunia dan akhirat . Karena itu Rasulullah SAW mengingatkan dalam sabdanya ;
"Sungguh Roh Kudus ( Jibril ) membisikkan batinku bahwa jiwa tidak akan mati hingga disempurnakan rizki dan ajalnya. Maka bertakwalah kepada Allah , dan carilah dengan cara yang baik. Demikian halnya seorang yang beriman kepada Qada dan Qadar Allah akan mengetahui bahwa Allah membagi rezeki dengan kebijaksanaannya. Allah Maha Mengetahui segala kondisi hamba-hambaNya , Maha Melihat semua perbuatan mereka . Frman Allah :
Dan jika Allah melapangkan rezeki bagi hamba-hambaNya , tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi . Namun Dia menurunkannya dengan ukuran sesuai kehendakNya. Sungguh Dia Maha Mengetahui dan maha melihat hamba-hambaNya . ( Q.s As syuura : 27 ).
3.Mengerahkan segenap kemampuan dan menyingkirkan sikap putus asa,serta giat beramal dengan semangat yang tak pernah padam, meskipun hasil yang dicapai berbeda dengan keinginan dan kecenderungan manusia. Selama ia beristikharah ( minta dipilihkan ) kepada Allah dalam aktivitasnya tersebut , ia yakin bahwa semua ketentuan Allah adalah baik . Bahwa Allah lebih tahu hal-hal yang baik. Ia tidak merasa was-was dan buruk sangka . Tidak menjadi malas atau patah di tengah jalan dan berbelok arah .
4.Selamat hati dari dendam dan dengki . Karena ia tahu bahwa kedengkian manusia pada sesuatu yang diberikan Allah kepada mereka merupakan sikap marah terhadap ketentuanNya.Ia harus rida dan menerima segala rizki yang telah ditentukan Allah baginya.Ia tidak berupaya masuk ke dunia orang lain .Karena hal itu tidak akan mengubah ketentuan sama sekali, dan hanya akan menimbulkan berbagai kerugian bagi dirinya.
5. Hasil terbesar yang didapatkan oleh orang yang beriman kepada Qada dan Qadar Allah adalah ia berpeluang mendapat kebaikan yang besar, pahala yang dijanjikan , dan kenikmatan selamanya di akhirat. Dengan iman kepada Qada dan Qadar Allah terhimpun pada dirinya kebaikan dunia dan akhirat. Hal ini dibenarkan oleh Sabda Rasulullah SAW.Menakjubkan sekali urusan orang beriman itu.Semua urusan menjadi baik. Ini tidak dimiliki oleh orang lain selain orang beriman. Jika ia diberi kesenangan ia bersyukur, maka itu baik baginya.Jika ia ditimbang musibah ia bersabar maka itu baik baginya ( HR muslim )
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda ; Sungguh, besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya cobaan. Dan sungguh , Allah jika mencintai suatu kaum maka Dia akan mencoba mereka.Siapa saja yang ridho maka akan mendapat Ridhonya. Siapa saja yang marah maka akan mendapat murkanya. ( HR Tirmidzi )
Demikianlah Rasulullah Saw menerangkan bahwa iman kepada Qada dan Qadar akan menghasilkan ridho dan kemantapan di dalam jiwa. Maka dengan itu seorang hamba akan mendapat ridho Allah dan cintaNya . Maka Rasulullah saw sangat antusias sekali dalam menanamkan akidah ini pada jiwa para sahabat-sahabat beliau semuanya.
Semoga dengan memahami dan beriman kepada Qada dan Qadar kita akan menjadi orang-orang yang berlapang dada , ikhlas dan benar-benar mengimani akan ketentuan dan kekuasaanNya yang tertulis dalam kitab laukhil mahfud , sehingga semakin menjadikan semangat dan dorongan kepada kita untuk menjadi orang yang lebih bertakwa.